Latest News

Saturday, March 21, 2015

KETAGIHAN MAEN GAME online paling PARAH !! sampe segini nya gan...

KETAGIHAN MAEN GAME online paling PARAH !! sampe segini nya gan...

Walau apa pun terjadi...game tetap no 1.....tengok ini!



(sumber)

SUMBER: DISINI

Asal Usul Mengapa Mata Uang Indonesia Disebut Rupiah

Pernah kepikiran kenapa mata uang Indonesia harus Rupiah. Nah, kali ini mari kita bahas ulasan mengenai asal usul rupiah yang notabene menjadi nama mata uang Indonesia.
                          

Perkataan “Rupiah” berasal dari perkataan “Rupee”, satuan mata uang India. Indonesia telah menggunakan mata uang Gulden Belanda dari tahun 1610 hingga 1817. Setelah tahun 1817, dikenalkan mata uang Gulden Hindia Belanda.

Mata uang Rupiah pertama kali diperkenalkan secara resmi pada waktu pendudukan Jepang sewaktu Perang Dunia ke-2, dengan nama "Rupiah Hindia Belanda". Setelah berakhirnya perang, Bank Jawa (Javaans Bank, selanjutnya menjadi Bank Indonesia) memperkenalkan mata uang "Rupiah Jawa" sebagai pengganti.

Mata uang gulden NICA yang dibuat oleh Sekutu dan beberapa mata uang yang dicetak kumpulan gerilya juga berlaku pada masa itu. Sejak 2 November 1949, empat tahun setelah merdeka, Indonesia menetapkan Rupiah sebagai mata uang kebangsaannya yang baru. Kepulauan Riau dan Irian Barat memiliki variasi rupiah mereka sendiri tetapi penggunaan mereka dibubarkan pada tahun 1964 di Riau dan 1974 di Irian Barat.

Satuan di bawah rupiah

Rupiah memiliki satuan di bawahnya. Pada masa awal kemerdekaan, rupiah disamakan nilainya dengan "Gulden Hindia Belanda", sehingga dipakai pula satuan-satuan yang lebih kecil yang berlaku di masa kolonial.

Berikut adalah satuan-satuan yang pernah dipakai namun tidak lagi dipakai karena penurunan nilai rupiah menyebabkan satuan itu tidak bernilai penting.
* Sen, seperseratus rupiah (ada koin pecahan satu dan lima sen)
* Cepeng, hepeng, seperempat sen, dari feng, dipakai di kalangan Tionghoa peser, setengah sen.
* Pincang, satu setengah sen.
* Gobang atau benggol, dua setengah sen.
* Ketip / kelip / stuiver (Bld.), lima sen (ada koin pecahannya).
* Picis, sepuluh sen (ada koin pecahannya).
* Tali, seperempat rupiah (25 sen, ada koin pecahan 25 dan 50 sen)
* Terdapat pula satuan uang, yang nilainya adalah sepertiga tali.

Satuan di atas rupiah
Terdapat dua satuan di atas rupiah yang sekarang juga tidak dipakai lagi.
* Ringgit, dua setengah rupiah (pernah ada koin pecahannya).
* Kupang, setengah ringgit


(sumber)

SUMBER: DISINI

Galeri Foto Penampakan Terbaik SEPANJANG MASA

Coba gan perhatikan baik baik gambarnya...
























(sumber)

SUMBER: DISINI

Kesaksian... Tentara Israel Takut Mati Hingga Harus Pakai Pampers Dan Pembalut Wanita




Ahli medis Indonesia yang kerap memasuki Gaza, Dr Joserizal Jurnalis mengatakan, tentara Israel merasakan takut yang luar biasa ketika memasuki Gaza. Karena itu, mereka memasuki Gaza dengan Tank Merkava.

Mereka pun tidak berani keluar dari tank dan menghabiskan berhari-hari di dalam sana. "Mereka menahan kencing dan BAB dengan menggunakan pembalut,".

Sementara di luar tank, katanya, pasukan elite Palestina, Brigade Izzuddin al-Qassam, menyebar. Bermodalkan senjata AK-47, mereka mengintai pasukan Israel.

Ia menjelaskan, mereka menahan lapar dan haus dengan berpuasa. Sesekali mereka berzikir sambil tetap melakukan pengintaian. Pada saat kap tank terbuka, mereka masuk dan melakukan menyerbu dan mengalahkan pasukan Israel.

Aksi yang sama diprediksi akan terulang kembali jika Israel melakukan serangan darat. Brigade Izzuddin al-Qassam selalu menyerukan Gaza akan menjadi neraka bagi Israel.

(sumber)


SUMBER: DISINI

Thursday, March 19, 2015

Hebat Banget Bro....Ilusi Optik Ini Buat Lukisan Seakan Menjadi Nyata

Ivan Hoo adalah seorang seniman asal Singapura yang sukses membuat banyak pasang mata tertipu lewat karya seninya. Pasalnya, ia mampu membuat karya seni yang tampak begitu nyata.



Hal tersebut dapat disaksikan lewat lukisan gelas, kertas, botol kaleng, telur yang semuanya terlihat sangat nyata. Padahal pada kenyataannya, semua benda tersebut tercipta dari goresan tangan Ivan di atas permukaan papan kayu (triplek).

Ivan Hoo menggunakan papan kayu sebagai kanvas lukisnya. Di tangan Ivan, papan tersebut langsung disulap menjadi karya lukis realis dengan menggunakan pensil warna.

Uniknya, tak hanya senang menggambar benda, Ivan juga kerap menggambar berbagai hewan. Mulai dari kucing, anjing, kelinci dan lainnya juga sering menjadi objek gambaran Ivan.

Tidak hanya itu, Ivan juga dikenal sebagai seniman yang sering menggambar berbagai bintang K-Pop. Beberapa artis yang pernah dilukisnya adalah G-Dragon Big Bang serta Choa dan Way Crayon Pop.

Lebih lanjut, ternyata kemampuan Ivan tak didapat dari bangku sekolah atau kuliah. Ivan yang sering membagi karya-karyanya melalui akun Facebook, Instagram dan media sosial lainnya ini, ternyata belajar menggambar secara otodidak








(sumber)

SUMBER: DISINI

Tragis, belasan Suku Anak Dalam meninggal karena kelaparan di hutan

Kematian belasan jiwa Suku Anak Dalam atau ‘orang rimba’ yang mendiami Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD) Jambi telah menarik perhatian publik, tidak hanya lokal tapi juga nasional. Cerita ini begitu tragis karena meninggal akibat kelaparan setelah berbulan-bulan mengalami krisis pangan.
tragis-belasan-suku-anak-dalam-meninggal-karena-kelaparan-di-hutan
Fasilitator Kesehatan KKI WARSI, Yomi, menjelaskan kematian ‘orang rimba’ secara beruntun itu diduga akibat mereka kesulitan mendapatkan pangan yang layak dan air bersih. Kematian beruntun itu menyerang tiga kelompok orang rimba di bagian timur TNBD, Kabupaten Sarolangun-Batanghari atau kelompok yang dipimpin Tumenggung Marituha, Tumenggung Ngamal dan Tumenggung Nyenong.
Dari 150 jiwa di tiga kelompok itu, kematian beruntun paling banyak terjadi pada Januari dan Februari 2014 dengan enam kasus kematian, yaitu empat anak-anak dan dua orang dewasa.

“Hutan semakin sempit sehingga orang rimba tidak lagi ‘melangun’ (berpindah-pindah) ke dalam hutan namun ke pinggir-pinggir desa dan ladang masyarakat. Tentu saja di kawasan ini akan sedikit bahan pangan yang biasa didapatkan orang rimba dari berburu dan meramu hasil hutan,” ujar Yomi seperti dikutip dari Antara, Rabu (18/3).
Dalam beberapa bulan terakhir, orang rimba setidaknya sudah berpindah ke tujuh lokasi baru yang sebagian besar merupakan daerah pinggir desa dan juga perkebunan masyarakat. “Ketika ‘melangun’ pasokan makanan kurang, dan menyebabkan daya tahan tubuh mereka berkurang sehingga banyak yang sakit,” katanya.
Sebagian ada yang mencoba berobat ke rumah sakit terdekat, seperti di Sarolangun, namun orang rimba tidak mau dirawat, akhirnya banyak yang meninggal dunia dan kemudian melangun lagi.
‘Melangun’ merupakan tabu kematian pada orang rimba, yaitu berpindah tempat hidup akibat kesedihan setelah ditinggalkan anggota kelompoknya. Karena kematiannya beruntun, menyebabkan mereka ketakutan dan panik.

Tengganai ‘orang rimba’ dari kelompok Terap, Mangku Balas, juga mengatakan bahwa banyaknya orang rimba yang jatuh sakit disebabkan kurang makanan.
“Kami kekurangan pemakon (makanan), kalau ‘melangun’ seperti ini kami tidak bisa berburu, tempatnya juga susah, makanya banyak yang sakit, kami takut,” ujar Mangku Balas.
Namun demikian, pemerintah terus berupaya melakukan langkah-langkah penyelamatan ‘orang rimba’ melalui pemberian bantuan pangan dan pengobatan sampai perawatan di rumah sakit terhadap mereka. Pihak Kementerian Sosial RI mengaku bahwa kematian belasan ‘orang rimba’ di wilayah Jambi itu akibat krisis pangan yang dialaminya berbulan-bulan.
[ sumber ]

Recent Post